05 Desember 2017 A35-003 takes off from Fort Worth. (photo : AustralianAviationCarl Richards) The Royal Australian Air Force’s third F-35A Lightning II, A35-003, has completed its first flight. Photographer Carl Richards captured these images of A35-003 taking off on its first flight, from Naval Air Station Joint Reserve Base Fort Worth, on December 1. The aircraft is due to be delivered to Luke Air Force Base, Arizona in early 2018 to be used for pilot and maintainer training, before being permanently relocated to Australia in 2020. A35-003, known to its manufacturer Lockheed Martin as AU-3, had its RAAF markings, including its 3 Squadron tail flashes, applied in early November, the final phase of the aircraft’s production process. 3 Squadron is due to become the first RAAF F-35 operational unit. ( AustralianAviation )
23 November 2017
Pesawat angkut NC-212i (photo : PTDI)
JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Spanyol berencana melanjutkan kerja sama di bidang pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, kerja sama alutsista dengan Spanyol tersebut sudah terjalin sejak lama. Kini kedua negara berencana kembali memperkuat kerja sama tersebut, terutama di bidang pembuatan pesawat.
“Sejak pesawat pertama yang diterbangkan, yakni Pesawat Gatot Kaca, CN 212 hingga 235, dan kemarin menerbangkan pesawat 295. Jadi, saya kira ini kerja sama yang berkelanjutan,” ujar Wiranto seusai menerima kunjungan kehormatan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Spanyol Idelfonso Castro di Jakarta.
Sementara, Idelfonso Castro menegaskan, pihaknya ingin memperkuat hubungan kerja sama kedua negara, baik dalam pengadaan alutsista maupun kerjasama lainnya.
“Kami mengharapkan hubungan kedua negara diperkuat. Spanyol ingin kerja sama pengadaan alutsista berjalan dengan baik lagi. Bahkan, tidak hanya pesawat, juga kapal, itu bisa terlaksana baik.
Apalagi Spanyol dan Indonesia telah melakukan kerja sama ini sejak lama,” ungkap Castro. Wiranto menegaskan, kedua negara juga akan memperkuat kerja sama di bidang penanganan terorisme. “Saya kira Indonesia juga sudah punya pengalaman bekerja sama dengan banyak negara.
Termasuk dalam penanganan terorisme,” kata Wiranto. Pertemuan Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Spanyol tersebut sebenarnya sudah beberapa kali terjadi. Sebelumnya Duta Besar Spanyol untuk Indonesia Jose Maria Matres Manso juga pernah melakukan pertemuan dengan Wiranto pada 21 Juni 2017.
Pesawat angkut CN-295 (photo : Fauzan Rasyadi)
Saat itu dia menawarkan kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam menumpas aksi terorisme. Wiranto mengatakan, Indonesia tak membatasi diri dalam bekerja sama dengan negara manapun yang mempunyai pengalaman aksi terorisme.
Itu dilakukan agar kinerja BNPT bisa terbantu. Menurutnya, pengalaman Spanyol melakukan pendekatan keras maupun halus dalam menangani aksi terorisme dianggap bisa ditiru BNPT. “Jadi, bagaimana BNPT bisa melakukan pendekatan keras dan halus dalam menghadapi terorisme, Spanyol berpengalaman dengan itu,” kata Wiranto.
Menko Polhukam mengatakan, Spanyol juga menawarkan kerja sama di bidang keamanan siber.
“Kita kan baru mendirikan Badan Siber Nasional sebagai payung dari semua badan siber di Indonesia. Kita juga butuh di masing-masing negara, termasuk Spanyol menawarkan itu (kerja sama),” kata Wiranto.
Namun, Wiranto mengatakan, pembahasan kerja sama Pemerintah Spanyol dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) masih tahap awal. Karena itu, perlu ada diskusi lebih lanjut untuk sampai pada tahap kerja sama.
“Itu belum sampai konsep, nanti setelah kami setuju secara teknis, staf akan tindak lanjuti dengan satu perbincangan atau poin kerja sama yang lebih teknis,” katanya.
(Sindo)
Pesawat angkut NC-212i (photo : PTDI)
JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Spanyol berencana melanjutkan kerja sama di bidang pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, kerja sama alutsista dengan Spanyol tersebut sudah terjalin sejak lama. Kini kedua negara berencana kembali memperkuat kerja sama tersebut, terutama di bidang pembuatan pesawat.
“Sejak pesawat pertama yang diterbangkan, yakni Pesawat Gatot Kaca, CN 212 hingga 235, dan kemarin menerbangkan pesawat 295. Jadi, saya kira ini kerja sama yang berkelanjutan,” ujar Wiranto seusai menerima kunjungan kehormatan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Spanyol Idelfonso Castro di Jakarta.
Sementara, Idelfonso Castro menegaskan, pihaknya ingin memperkuat hubungan kerja sama kedua negara, baik dalam pengadaan alutsista maupun kerjasama lainnya.
“Kami mengharapkan hubungan kedua negara diperkuat. Spanyol ingin kerja sama pengadaan alutsista berjalan dengan baik lagi. Bahkan, tidak hanya pesawat, juga kapal, itu bisa terlaksana baik.
Apalagi Spanyol dan Indonesia telah melakukan kerja sama ini sejak lama,” ungkap Castro. Wiranto menegaskan, kedua negara juga akan memperkuat kerja sama di bidang penanganan terorisme. “Saya kira Indonesia juga sudah punya pengalaman bekerja sama dengan banyak negara.
Termasuk dalam penanganan terorisme,” kata Wiranto. Pertemuan Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Spanyol tersebut sebenarnya sudah beberapa kali terjadi. Sebelumnya Duta Besar Spanyol untuk Indonesia Jose Maria Matres Manso juga pernah melakukan pertemuan dengan Wiranto pada 21 Juni 2017.
Pesawat angkut CN-295 (photo : Fauzan Rasyadi)
Saat itu dia menawarkan kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam menumpas aksi terorisme. Wiranto mengatakan, Indonesia tak membatasi diri dalam bekerja sama dengan negara manapun yang mempunyai pengalaman aksi terorisme.
Itu dilakukan agar kinerja BNPT bisa terbantu. Menurutnya, pengalaman Spanyol melakukan pendekatan keras maupun halus dalam menangani aksi terorisme dianggap bisa ditiru BNPT. “Jadi, bagaimana BNPT bisa melakukan pendekatan keras dan halus dalam menghadapi terorisme, Spanyol berpengalaman dengan itu,” kata Wiranto.
Menko Polhukam mengatakan, Spanyol juga menawarkan kerja sama di bidang keamanan siber.
“Kita kan baru mendirikan Badan Siber Nasional sebagai payung dari semua badan siber di Indonesia. Kita juga butuh di masing-masing negara, termasuk Spanyol menawarkan itu (kerja sama),” kata Wiranto.
Namun, Wiranto mengatakan, pembahasan kerja sama Pemerintah Spanyol dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) masih tahap awal. Karena itu, perlu ada diskusi lebih lanjut untuk sampai pada tahap kerja sama.
“Itu belum sampai konsep, nanti setelah kami setuju secara teknis, staf akan tindak lanjuti dengan satu perbincangan atau poin kerja sama yang lebih teknis,” katanya.
(Sindo)
Comments
Post a Comment